Selasa, 12 Maret 2013

GADIS BELIA DERITA TUMOR TULANG KAKI




PERIKSA : Sekretarisn Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Barat (Lobar)
dr. Aan Putra Suryanatha memeriksa kondisi terakhir Martini Ningsih 15 tahun,
Warga Bermi, Jagaraga Kuripan yang menderita tumor di tulang kaki lutut kiri 
yang telah berdiameter lebih dari 30 sentimeter didampingi Ketua TP. PKK Lobar
Hj. Nanik S. Zaini Aroni. Senin (11/03/13).   

GIRI MENANG-Martini Ningsih, 15 tahun, menderita tumor di tulang kaki lutut kirinya. Akibat penyakit yang dideritanya sejak enam bulan lalu, gadis belia tersebut hanya dapat terbaring lemah.
Tumor yang menyerang pelajar kelas dua di Madrasah Tsanawiyah itu bengkak dan menonjol dengan diameter sekitar 30 sentimeter. Kemarin, Ketua TP. PKK Lobar Hj. Nanik Zaini Arony dan Sekretaris Dikes Lobar dr.  Aan Putra Suryanatha mengunjungi dan membujuknya agar mau menjalani perawatan di RSUD Tripat, Gerung.
Aan menjelaskan, proses benjolan akibat tumor memang membutuhkan waktu waktu yang cukup lama. Namun bila telah keluar benjolan dengan diameter dua sentimeter maka untuk membesar akan sangat cepat.
“Bayangkan saja, baru enam bulan sudah mencapai diameter lebih dari 30 sentimeter, beginilah kerjanya tumor,” ujarnya.
Ketua TP. PKK Lobar Hj. Nanik Zaini Arony mengatakan, pihaknya akan berupaya terus membujuk keluarga Martini agar mau mengizinkan anaknya dibawa ke Rumah Sakit. Bujukan yang dilakukannya pun berhasil karena pihak keluarga luluh dan setuju jika gadis belia itu mendapat tindakan medis.
“Yayasan Kita Peduli NTB sangat merespon baik dan terus ikut melakukan tindakan bujukan untuk menyelamatkan nyawa Ningsih ini,” ujarnya.
Berdasarkan penuturan keluarga, sejak dua bulan Martini tidak bisa menggerakkan kaki dan tangannya sehingga hanya bisa berbaring.
Putri dari Riani dan Maysun ini awalnya hanya menunjukkan gejala kaki pincang.
“Enam bulan yang lalu baru terlihat berupa benjolan kecil dan sudah dibawa ke dokter yang sudah tau ada indikasi tumor dan menyarankan untuk melakukan amputasi. Tapi pihak keluarga menolak sehingga mereka pulang ke rumah,” ujar dr. Aan.