Kamis, 07 Maret 2013

KELUARGA IZINKAN RIZWAN DIRAWAT

 
Ketua TP. PKK Lobar Hj. Nanik Zaini Arony ditemani Kadis Kesehatan Lobar
Rahman Sahnan Putra membujuk Ibu Rizwan agar sang anak bisa dirawat di
RSUD Tripat Gerung


GIRI MENANG-Ketua TP. PKK Lombok Barat (Lobar) Hj. Nanik Zaini Arony veserta SKPD terkait berhasil membujuk keluarga Rizwan agar anak mereka bisa menjalani perawatan di RSUD Tripat, Gerung. Sebelumnya, upaya yang dilakukan Puskesmas dan Dinas Kesehatan (Dikes) setempat selalu gagal lantaran kekhawatiran keluarga, kondisi Rizwan akan semakin memburuk jika tidak dibawa ke rumah sakit.
Diketahui bayi lima tahun ini menderita gizi buruk sejak beberapa tahun lalu. Rizwan selama ini hanya mendapat pengobatan dan perawatan seadanya di rumah. Keterbatasan pengetahuan kedua orang tua dan keluarga membuat Bayi asal Dusun Pembuwun, Desa Buwun, Kecamatan Lingsar tidak bisa menjalani pengobatan secara maksimal.
“Keluarga termasuk sang Ibu takut, jika Rizan di rawat di RSUD akan meninggal. Sehingga mereka selalu menolak ketika Rizwan akan dirujuk ke rumah sakit,” kata Nanik.
Ketakutan keluarga didasarkan karena pengalaman penderita gizi buruk di wilayah sekitar yang kabarnya selalu meninggal usai menjalani pengobatan di rumah sakit. Inilah yang membuat sang ibu takut dan trauma membawa anaknya ke rumah sakit. Melihat ngototnya anggota keluarga yang sebelumnya tidak bersedia Rizwan dibawa ke Rumah Sakit, Ketua TP. PKK Lobar inipun tak hilang akal. “Saya mencoba menjelaskan jika sang anak justru akan menjadi baik bahkan sembuh jika dirawat ke RSUD,” ujar Nanik.
Untuk pengobatan, pihak keluarga sama sekali tidak dibebankan biaya. Bahkan bagi keluarga yang menunggu penderita gizi buruk di Rumah Sakit akan menerima uang Rp. 20 ribu per hari perorang dari pemerintah.
Awalnya, pendirian keluarga tak bergeming. Mereka tetap tidak membolehkan Rizwan dibawa ke RSUD. Sang Ibu malah menangis ketika dibujuk agar mau merelakan anaknya dirawat.
“Butuh tenaga ekstra untuk membujuk keluarganya dan akhirnya berhasil,” ujar Nanik.
Di kesempatan yang sama, Sekretaris Dikes Lobar dr. Aan Putra Suryanatha mengatakan, kasus Rizwan sebenarnya sudah lam, sejak tahun 2010-2011.
Dia juga mengklarifikasi pemberitaan sebelumnya yang yang menyebut Pemkab tidak memperhatikan bocah laki-laki itu. “Sejak menerima laporan di tahun itu sebenarnya kami sudah membujuk tapi keluarga masih menolak,” tandasnya.
Namun dari pihak keluarga yang tidak menginginkan itu,” terangnya. Kunjungan ini diakhiri dengan pemberian bantuan berupa makan pendamping ASI dan lainnya. Keluarga juga menerima bantuan dana yang secara simbolis diserahkan langsung oleh Ketua TP. PKK Lobar.